Mengenal Storytelling dan Teknik Menyajikannya

Gcomm.id – Storytelling merupakan sebuah teknik berbicara untuk menyampaikan suatu kisah maupun cerita di depan umum, layaknya sedang mendongeng. Dalam Storytelling, diperlukan penghayatan lebih oleh seorang storyteller agar pendengar bisa larut ke dalam cerita yang disampaikan.

Memiliki Public Speaking yang baik akan menunjang seorang storyteller dalam menyampaikan pesan dan kesan cerita yang dipresentasikannya. Kemampuan memahami karakter pendengar, gaya dan intonasi bicara yang baik, serta terampil menggunakan alat bantu dapat menunjang seorang storyteller dalam melakukan aksinya.

Teknik Menyajikan Sebuah Storytelling

Dalam menyajikan sebuah storytelling yang apik, terdapat beberapa teknik paling populer untuk membuat pendengar ataupun pembaca larut ke dalamnya. Diantaranya, yaitu:

1. Monomyth
Dipopulerkan oleh Joseph Campbell, Monomyth adalah struktur storytelling dengan menggunakan kisah perjalanan seorang pahlawan. Diceritakan di dalamnya, seorang pahlawan yang meninggalkan tempat asalnya untuk melakukan perjalanan sulit demi mencapai sebuah tujuan. Kemudian kembali setelah berhasil dan memberi manfaat untuk orang banyak di tempat asalnya.

Teknik storytelling ini biasanya digunakan untuk membuat konten yang menginspirasi, dengan menceritakan awal perjuangan hingga berhasil.

2. Sparklines
Sparkline adalah teknik storytelling dengan menceritakan perbedaan antara yang terjadi, harapan yang diinginkan dan langkah yang seharusnya dilakukan.

Seorang storyteller membuat pemetaan struktur cerita dengan kehidupan nyata. Caranya, dengan membuat atau menuliskan sebuah permasalahan, lalu menceritakan langkah-langkah, serta solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Teknik ini bertujuan untuk mempengaruhi pembaca maupun pendengar secara emosional, yang kemudian mengikuti solusi yang ditawarkan.

3. Start False
Start false adalah teknik bercerita dengan memulai cerita tentang kegagalan, yang kemudian dari kegagalan tersebut tercipta solusi inovatif untuk mengatasi dan memecahkan permasalahan itu.

Teknik Start False ini bisa diambil dari pengalaman seseorang yang pernah mengalami kegagalan, yang lalu kemudian berhasil bangkit dan meraih sukses. Sehingga, membuat pembaca maupun pendengarnya termotivasi dengan kisahnya.

Storytelling Modern dan Manfaatnya

Melihat sekarang, sudah ada yang namanya Storytelling modern, yang memiliki ruang lingkup lebih luas. Selain bentuk-bentuk lama (dongeng, cerita rakyat, cerita legenda, dll), juga bisa dijadikan narasi yang kini cakupannya lebih luas. Dimulai dari penggambaran sejarah, narasi pribadi, argumen politik dan perkembangan norma budaya lainnya.

Storytelling umumnya digunakan untuk tujuan dan kepentingan pendidikan. Adanya berbagai macam media saat ini, menciptakan cara baru untuk menyimpan, mengungkapkan dan menyajikan sebuah cerita. Sehingga, storytelling tidak lagi hanya menceritakan sebuah dongeng, melainkan bisa menjadi sarana sosialisasi, bahkan nilai jual sebuah brand.

Merambat ke dunia digital, persepsi berbeda tentang Storytelling kian maju. Sebuah corporate menggagas konten pemasaran dalam bentuk cerita untuk menjangkau target tertentu. Di mana, storytelling yang disuguhkan mempresentasikan profile, karakter brand sebuah corporate.

Storytelling yang bagus akan menarik minat dan dapat membangun suatu brand, sehingga khalayak dapat dengan mudah mengenal tentang brand tersebut. Mengingat, konsep sebenarnya dari storytelling era modern ini adalah bagaimana cara menawarkan sesuatu yang berbeda, dengan cara yang unik dan cara yang menarik. Sehingga, akan mempengaruhi minat pendengar maupun pembaca (sasaran).

Di samping itu, storytelling baru dapat dikatakan berhasil, jika pendengar mampu menangkap maksud cerita yang disampaikan, serta terhibur dengan cerita tersebut. Sehingga, akan muncul rasa motivasi berdasarkan konteks yang diceritakan.

 

 

Andi Irman
CEO G Indonesia, Ahli Strategi Komunikasi dan Media

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top