Teknik Copywriting : Cara Mulus Rebut Hati Konsumen

Gcomm.id – Orang yang berkecimpung di dunia usaha, khususnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), terlihat sangat membutuhkan suatu teknik pemasaran yang jitu dan tepat sasaran guna meningkatkan penjualan produk atau jasanya. Namun, tidak semua orang bisa melakukan strategi itu dengan baik, sehingga mengakibatkan proses penjualannya stagnan di tempat.

Tantangan lain yang harus dihadapi adalah munculnya ratusan bahkan ribuan Startup dengan memanfaatkan teknologi digital. Belum lagi, di Indonesia beberapa tahun terakhir, banyak kreator-kreator muda yang hadir dengan berbagai inovasi dan kreativitas dalam melakukan teknik pemasaran yang baik.

Disamping menjalankan bisnisnya, setiap pelaku usaha membutuhkan sumber daya manusia yang ahli dalam membuat pengaruh pasar meningkat. Teknik untuk menjalankannya dikenal dengan copywriting.

Secara umum, teknik copywriting merupakan sebuah pesan atau teks promosi, seperti di papan iklan, brosur, majalah, timeline media sosial, dan jenis iklan lainnya. Teknik ini harus memilih kalimat yang benar-benar tepat untuk ditulis agar lebih menjual dan menghasilkan keuntungan.

Tentu untuk menjalankan teknik copywriting, membutuhkan skill menulis yang baik, tulisan yang tidak bertele-tele alias panjang. Teknik writing hanya membutuhkan pesan singkat, namun sesuai dengan keinginan pasar.

Nah, bagaimana caranya mengubah iklan yang membosankan, menjadi iklan yang dapat menarik daya jual? Berikut ini tiga teknik copywriting yang bisa dijadikan rujukan untuk menjadi copywriter yang baik (mbahwp.com)

1.Buang Kalimat yang Jelek

Menulis copywriting tidak seperti aktifitas menulis biasanya. Misalnya, hindari tata bahasa penulisan secara umum yang sering kita tulis di status-status media sosial. Idealnya, setiap tulisan mempunyai unsur persuasif (ajakan). namun, tidak semua tulisan kita dinilai baik dan berpengaruh. Bisa jadi, kita menulis dengan menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) kurang tepat.

Dalam copywriting, tidak mengenal kata-kata yang disingkat, apalagi pakai kata-kata alay. Hal itu justru berpengaruh pada daya tarik konsumen kita. Oleh karena itu, gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2.Buang Bahasa yang Terkesan ‘Omong Kosong’

Di jaman sekarang ini, banyak sekali kita temukan penipuan penjualan produk berbasis daring. Penyebabnya sederhana, si pembeli atau konsumen terlanjur percaya akan pesan promosi yang dilakukan, padahal aslinya hanya omong kosong alias penipuan.

Tapi konsumen saat ini sudah pintar dengan tipu muslihat seperti ini. Untuk menghindari cara-cara lama ini terjadi pada anda, sebaiknya perhatikan baik-baik copywriting yang anda buat. Jangan menggunakan bahasa yang justru terkesan omong kosong belaka.

3.Hindari Testimoni yang muluk-muluk

Kebanyakan orang ketika membuat testimoni, hanya mengutip dari testimoni pada umumnya. Bahkan, terkesan muluk-muluk. Selain dipastikan anda kehilangan konsumen, juga menjadi ancaman ketidakpercayaan karena tidak memiliki ciri khas brand tersendiri.

Karakteristik testimoni anda sangat berpengaruh, maka alangkah baiknya menggunakan testimoni sendiri daripada harus mengikuti trand yang ada.

Jika anda adalah seorang pengusaha, atau baru mau merintis Startup. Teknik copywriting harus dipelajari dan dipahami dengan baik. Teknik copywriting selalu dipercaya sebagai salah satu strategi promosi yang dapat meningkatkan penjualan produk, bahkan sebagai cara yang mulus merebut hati konsumen.

 

Andi Irman
CEO G Indonesia, Ahli Strategi Komunikasi dan Media

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top