Istilah KOL atau Key Opinion Leader semakin populer. Beberapa orang bahkan menyamakan istilah KOL dengan influencers. Walaupun pengertiannya hampir sama, tetapi kedua istilah tersebut memiliki perbedaan.
Pada akhirnya, orang mengenal KOL sebagai sosok yang memiliki pengaruh terhadap followersnya. Begitupula dengan influencers.
Jawaban sebenarnya mungkin bahwa beberapa KOL adalah influencer, dan beberapa influencer adalah KOL, tetapi tidak semuanya bisa disebut KOL dan influencer.
Pengertian KOL
Key Opinion Leader (KOL) adalah orang yang memiliki kredibilitas dan pengaruh terhadap sekelompok orang untuk merepresentasikan suatu produk dari sebuah brand. KOL harus memiliki keahlian yang spesifik, misalnya ketika ada brand fashion, maka KOL yang digunakan pun seharusnya yang memahami dan tertarik dengan dunia fashion.
Semua KOL harus memiliki pengaruh yang cukup tinggi terhadap audiens, sehingga apa yang mereka bicarakan biasanya memang didengar oleh para followersnya. KOL dipercaya sebagai orang yang berintegritas tinggi, tidak hanya sebagai public figures yang memiliki popularitas tinggi saja. Maka, biasanya KOL berasal dari berbagai latar belakang, termasuk politisi, selebritas, dan ibu rumah tangga.
Manfaat KOL Bagi Bisnis
Beberapa manfaat KOL bagi bisnis kamu:
1. Memperluas Jangkauan Audiens
KOL biasanya memiliki banyak followers, maka dari itu jika brand kamu ingin memperluas target audiens maka menggunakan KOL adalah pilihan yang tepat. Bisa jadi, followers KOL sama sekali tidak mengenal produkmu, tetapi ketika kamu mempromosikan produkmu dengan KOL tersebut, followersnya akan mengetahui brand kamu. Sehingga brand awareness mu meningkat.
2. Meningkatkan Kepercayaan Market Terhadap Brand
KOL merupakan orang yang dapat dipercaya dan memiliki kredibilitas yang cukup tinggi. Sehingga ketika KOL menggunakan produkmu untuk bahan promosi, kepercayaan market akan meningkat. “Si itu aja pakai dan hasilnya bagus, berarti barangnya bagus.” Nah mungkin itu salah satu overheard yang bisa kamu dapatkan dari publik.
3. Meningkatkan Penjualan
Tentu saja ketika brand awareness meningkat dan tingkat brand-trust juga meningkat, maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap penjualan.
Cara Kerja KOL
1. KOL Mapping
Memetakan KOL sesuai dengan spesifikasi keahliannya. Setiap KOL pasti mempunyai personal branding. Nah dari pengelompokan KOL yang kamu lakukan pastikan kamu melakukan identifikasi lebih dalam terkait jumlah followers, engagement rate, serta citra KOL tersebut di mata publik. Hal ini harus kamu perhatikan agar tidak menjadi boomerang untuk brand ke depannya.
Baca Juga : TikTok: Kanal Marketing yang Sedang Naik Daun
2. Hubungin Contact Person KOL
Contact Person bisa kamu dapatkan melalui bio instagramnya. Biasanya mereka menyimpan alamat email maupun nomor Whatsapp untuk bisnis. Kamu bisa memulai percakapan dengan memperkenalkan diri dan brand serta tuliskan kebutuhan kamu terhadap KOL tersebut.
3. Sesuaikan Rate KOL dengan Budget Marketing Perusahaan
Setelah kamu mengetahui rate KOL dari hasil mapping KOL di atas, kamu dapat menentukan key opinion leader mana yang cocok dengan budget perusahaan. Jangan sampai over budget, harus disesuaikan antara kemampuan dan hasil yang ingin dicapai.
4. Diskusikan Keperluan Brand dan Bagaimana KOL Menyampaikannya Kepada Publik
Nah ketika sudah melakukan kesepakatan antara brand dengan KOL, kamu harus membuat brief yang berisi arahan bagaimana KOL harus membuat konten untuk brand. Sesuaikan isi iklan tersebut dengan brand value, jangan terlalu seperti “iklan”, buatlah storytelling yang menarik.
5. Review Konten KOL
Setelah KOL menyelesaikan kontennya, biasanya mereka akan mengirimkan videonya terlebih dahulu kepada brand. Nah tugasmu selanjutnya adalah me-review konten tersebut, apakah sudah sesuai dengan brief atau masih ada yang harus diperbaiki. Kamu bisa loh meminta revisi kepada mereka.
Baca Juga : Youtube Shorts: Fitur Youtube Efektif untuk Strategi Marketing
6. Publikasikan!
Jika semua sudah sesuai, langkah selanjutnya adalah publikasikan! Jangan lupa untuk analisis hasilnya juga ya!
Cara Memilih KOL yang Tepat Bagi Brand
1. Identifikasi KOL yang Sesuai dengan Value Brand
Brand pasti akan memilih KOL yang memang sesuai dengan apa yang dipromosikan oleh perusahaan. Jangan memilih KOL hanya karena dia sedang viral, karena biasanya hal tersebut tidak berlangsung lama. Apalagi jika memang KOL tersebut secara personal branding tidak sesuai dengan nilai perusahaan. Jangan sampai menjadi boomerang bagi brand.
2. Analisis Followers KOL
Followers menjadi salah satu indikator apakah orang tersebut populer atau tidak. Semakin banyak followers, maka value dari orang tersebut akan meningkat. Tetapi kamu pun harus mengidentifikasi apakah followers tersebut memang asli atau kebanyakan hanya bot.
3. Analisis Engagement Rate KOL
Engagement rate menunjukkan tingkat keterikatan KOL dengan followers. Engagement rate adalah metrik untuk mengukur interaksi audiens terhadap konten-konten yang sudah di post. Cara cek engagement rate bisa melalui beberapa indikator perhitungan. Mulai dari berapa lama audiens membaca konten, menyukai, berkomentar, membagikan, melakukan tindakan sesuai perintah (Call to Action), dan lainnya. Atau kamu bisa menggunakan engagement rate calculator.