Konten video adalah jenis konten yang sangat populer akhir-akhir ini. Hal tersebut lebih mudah untuk “dikonsumsi” sehingga banyak pengguna internet yang bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menonton video.
Kepopuleran video pun membuat banyak orang-orang yang menyatakan bahwa raja konten adalah video atau the king of content is video.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa sudah saatnya brand beralih ke konten video sebagai strategi marketing utamanya.
Konten Video dan Psikologi Manusia
Pernahkah kamu merasakan sedih atau senang ketika melihat sebuah film atau video? Dapat kita rasakan bahwa konten video memang lebih menarik daripada bentuk konten lainnya. Konten video juga bisa memikat perhatian kita dengan sangat cepat.
Satu Menit Video Bernilai 1,8 Juta Kata
Jika satu gambar bernilai ribuan kata, maka satu video bernilai lebih dari satu juta! Konten video berbeda dengan konten gambar dan tulisan karena mampu mengungkapkan lebih banyak “kata” dalam waktu singkat.
Dengan kata lain, kita tidak hanya berkomunikasi melalui kata atau kalimat yang kita bisa baca dan dengar, namun juga melalui pikiran, perasaan, koneksi, dan emosi yang ada dalam video.
Video Merangsang Banyak Indera Manusia
Dengan konten gambar, mungkin kita hanya bisa merangsang indera penglihatan audiens yang kita tuju. Begitu juga dengan tulisan atau podcast. Dengan konten video, kita mampu merangsang indera penglihatan dan pendengaran sekaligus.
Keistimewaan sifat video ini lah yang membuatnya mampu memengaruhi perasaan dan emosi penonton. Respon tersebut yang pada akhirnya memicu semangat mereka untuk membangun ikatan dengan brand.
Video dan Ingatan Manusia
Seperti yang dilansir dari Pop Video, otak manusia mampu menyimpan 95 persen pesan saat menontonnya melalui video dibandingkan jika membacanya dalam teks. Itu lah mengapa kita lebih bisa mengingat apa yang kita lihat daripada apa yang kita baca.
Tampak jelas bagaimana video mampu membuat konsumen mengingat brand, apalagi jika ada berbagai sifat visual brand yang ditonjolkan seperti logo, warna, gaya, dan lain-lain.
5 Alasan Brand Harus Beralih ke Konten Video
Penjelasan di atas sudah menunjukkan bagaimana pada dasarnya video itu lebih menarik dibandingkan dengan jenis konten lainnya. Meskipun begitu, ada beberapa alasan lain mengapa brand harus beralih ke konten video.
1. Konten Video Dapat Menarik Perhatian
Saat menjalankan iklan digital, hal utama yang kita pikirkan adalah bagaimana caranya membuat orang melihat iklan kita. Seperti yang sudah dibahas dalam bagian sebelumnya, video tidak hanya merangsang satu indera manusia saja. Hal itu yang membuat orang lebih tertarik dengan video penuh warna daripada gambar atau iklan teks.
Maka, iklan video lebih menarik perhatian daripada iklan statis. Menurut My Customer, orang 27 kali lebih cenderung meng-klik iklan video daripada iklan gambar yang statis.
2. Video Melibatkan Audiens
Pernahkan kamu melihat video vlog di mana orang yang ada dalam video mengajak para penontonnya mengobrol? Salah satu teknik marketing yang efektif adalah storytelling. Teknik ini menggunakan cerita untuk mengomunikaaikan pesan dengan tujuan memengaruhi tindakan dan persepsi pelanggan.
Dengan konten video, brand dapat mengaplikasikan teknik storytelling dengan lebih baik karena pelanggan dapat merasa ikut terlibat. Tidak hanya itu, brand juga dapat menimbulkan respons emosional yang kuat melalui video.
Baca Juga: Membuat Konten Kreatif di Tengah Ribuan Konten
3. Video Mendorong Lebih Banyak Traffic
Brand yang menggunakan video di situs web mereka bisa memiliki lebih banyak traffic daripada yang tidak menggunakan video sama sekali. Mesin pencari juga ternyata lebih mempertimbangkan video dan memberi peringkat lebih tinggi untuk hal tersebut.
Konten video juga lebih cenderung sering dibagikan sehingga dapat menghasilkan backlink. Karena jumlah video lebih sedikit daripada teks, maka memiliki peluang lebih untuk menjangkau audiens yang menelusuri kata kunci yang kita sematkan di video.
4. Video Menjangkau Pasar Terluas Brand
Semakin banyak orang yang mengonsumsi video, maka semakin banyak juga bisnis atau brand yang memiliki kesempatan untuk berhasil berkomunikasi dengan seluruh target pasar mereka.
Video adalah cara terbaik untuk menjangkau konsumen maupun calon konsumen. Maka dari itu, pasar video adalah pasar digital terluas.
5. Video Lebih Disukai oleh Generasi Muda
Kepopuleran TikTok sejak memasuki masa pandemi membuat kita tersadar bahwa menonton video dalam durasi panjang ternyata lebih seru dibandingkan hanya melihat foto atau gambar saja. Platform media sosial lain seperti Instagram dan YouTube sudah menambahkan fitur vieo singkat agar dapat bersaing dengan TikTok.
Berbagai sumber pun menyatakan bahwa kepopuleran konten video saat ini turut dipelopori oleh generasi Milenial dan Gen Z sebagai generasi yang lebih terhubung dengan internet. Brand yang target pasarnya generasi muda, harus memanfaatkan kondisi ini dengan membuat konten video agar dapat terhubung dengan mereka.