Copywriting biasanya bertujuan untuk membuat iklan. Tetapi sebenarnya tidak hanya untuk iklan saja, skill copywriting pun akan kamu butuhkan untuk menulis di media sosial, yang akhirnya akan menjadi konten. Pastinya kamu menginginkan konten yang menarik perhatian audiens kan? Nah artikel ini cocok untuk kamu yang sedang belajar mengenai copywriting untuk membuat konten yang lebih menarik lagi!
Pengertian Copywriting
Copywriting adalah seni atau teknik menulis untuk membuat orang lain meyakini dan atau melakukan sesuatu. Skill copywriting yang baik akan mengundang banyak konversi. Copywriting berbeda dengan click bait, click bait itu kadang menipu tetapi copywriting justru memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh konsumen.
Menulis tentu tidak mudah, kamu membutuhkan ide-ide kreatif, brainstorming bersama tim, dan akhirnya finalisasi bersama manajemen sehingga konten tersebut layak untuk tayang. Walaupun yang kamu buat hanya satu kalimat saja, tetapi prosesnya tetap cukup panjang. Kamu tidak bisa hanya asal-asalan saja menulis tanpa tahu apa pesan dan tujuannya.
Proses Menulis Copywriting
1. Memahami Brief
Brief bisa berasal dari atasan atau dari tim lain yang ingin kontennya naik di media sosial perusahaan. Kamu harus memastikan bahwa brief yang mereka berikan sudah jelas. Biasanya mereka sudah memberikan pesan apa yang harus disampaikan dan kapan konten tersebut harus naik. Saat menerima brief, perhatikan 3 hal ini:
- Riset konten yang sudah ada
Kamu pasti akan mengalami fase kebingungan dalam menyusun konten. Salah satu caranya untu keluar dari kebingungan tersebut adalah dengan melakukan riset pada konten terdahulu. Kamu bisa melihat konten kompetitor atau konten-konten lain yang dapat memberikan inspirasi. Nah salah satu tempat yang dapat kamu jadikan referensi adalah citra pariwara. Di sana terdapat konten yang menarik untuk dijadikan inspirasi.
- Format konten
Tentukan format konten seperti durasi dan di kanal mana konten tersebut akan naik. Hal ini berpengaruh pada copy yang akan kamu susun. Setiap kanal pasti memiliki ciri khas yang berbeda, seperti twitter yang hanya berupa konten teks, tiktok berupa video, serta instagram yang berupa video reels, story, serta feed.
- Penggunaan formula
Penentuan formula copywriting ini banyak sekali. Mungkin kamu mengenal salah satunya adalah AIDA (attention, interest, desire, action). Kamu bisa memilih berbagai formula copywriting sesuai dengan kebutuhan dan kreasimu.
2. Menulis Copy
Selanjutnya kamu bisa mendiskusikan brief tersebut dengan tim. Mulai menulis copy yang sesuai dengan brief. Di sinilah ide-ide kreatif dibutuhkan. Kamu dan tim harus membuat poin-poin apa yang akan disampaikan melalui konten nanti. Sebenarnya kamu bisa memasukkan banyak pesan asal pesan tersebut masih berkesinambungan.
3. Proses Kreatif
Nah dalam tahap proses kreatif ini kamu harus mulai memikirkan bagaimana visual dari copy yang sudah kamu buat. Bagaimana transisinya, font, serta brief desain visual yang lain, yang selanjutnya akan kamu serahkan kepada tim kreatif.
Sisi Kreatif Copywriting
1. Finalisasi Copy
Pastikan copy yang sudah ditulis merupakan versi terbaik dari yang terbaik yang bisa kamu berikan kepada desainer atau kepada video editor. Usahakan tidak ada kesalahan dalam pengejaan dan pesan.
2. SLA Proses Kreatif
SLA atau Service Level Agreement setiap departemen pasti berbeda-beda. Setiap orang atau tim kreatif punya ketentuan sendiri terkait kapasitas mereka dalam membuat copymu memiliki hasil akhir yang layak. Entah dalam bentuk gambar, video, atau audio.
3. Revisi dan Revisi
Setelah kamu mendapat hasil dari tim kreatif jangan langsung mengunggahnya di media sosial. Kamu harus mengecek kembali dan memastikan bahwa tidak ada kesalahan. Kamu berhak untuk meminta revisi ketika hasilnya tidak sesuai dengan yang kamu inginkan.
