Muhammad Arfan – Project Manager of G-Communications (KOL Specialist)
KOL atau Key Opinion Leader dan influencer sangat dibutuhkan dalam dunia digital marketing. Beberapa kali brand salah dalam menentukan KOL dan influencer yang tepat. Tips memilih KOL bagi brand harus kamu ketahui agar biaya yang kamu keluarkan tidak boncos.
Dilansir dari Meson Digital, masyarakat Indonesia menghabiskan waktu hampir 8 jam untuk mengakses internet per harinya.
Kondisi tersebut menunjukkan betapa efektifnya melakukan pemasaran melalui internet. Maka dari itu, banyak perusahaan dan bisnis yang menggunakan jasa KOL atau influencer untuk mendukung perkembangan bisnis.
Pengertian KOL dan Influencers
KOL (Key Opinion Leader)
Key Opinion Leader atau KOL adalah istilah untuk orang-orang yang memiliki keahlian atau pengetahuan khusus di berbagai bidang. Dengan keahlian dan pengetahuan tersebut, mereka mampu menyampaikan pendapat atau opini yang akan didengarkan oleh masyarakat.
Seperti contoh yaitu perusahaan yang bergerak di bidang suplemen kesehatan herbal biasanya akan menggunakan jasa KOL yang berprofesi sebagai dokter atau praktisi kesehatan.
Influencer
Sama seperti KOL, influencer adalah mereka yang memiliki pengetahuan atau keahlian di bidang tertentu. Influencer merupakan trend-setter yang mampu dengan mudah memengaruhi para pengikut mereka di media sosial.
Biasanya, para influencers banyak mengunggah konten personal mereka. Mereka juga sering berinteraksi dengan para pengikut mereka dengan berbagai cara seru.
Sebagai contoh yaitu banyak pemilik bisnis yang menggunakan jasa influencer dengan meng-endorse mereka berbagai produk atau jasa.
Perbedaan KOL dan Influencers
Meskipun secara sekilas keduanya sama, namun terdapat beberapa perbedaan antara KOL dan influencer.
Media yang Digunakan
Perbedaan pertama adalah media yang digunakan oleh KOL dan influencer. KOL lebih menggunakan media komunikasi seperti televisi, radio, dan bahkan media cetak. Hal ini dikaranakan citra mereka dibangun oleh keahlian mereka di luar media sosial.
Di sisi lain, influencer menggunakan berbagai platform media sosial seperti Instagram, Facebook, TikTok, dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan mereka memang membangun citra dan pengikut mereka melalui konten-konten di media sosial.
Kredibilitas
Kredibilitas KOL utamanya dinilai dari bidang dan pengetahuan seperti apa yang mereka kuasai atau pahami. Semakin berpengalaman seorang KOL di bidangnya, maka semakin terkenal dan credible ia.
nfluencers umumnya dinilai dari seberapa banyak pengikut yang mereka miliki. Tidak hanya pengikut, influencers yang memiliki komunitas loyal, konten berkualitas tinggi, dan niche tertentu tentunya akan dinilai lebih tinggi dan credible.
Cara Berkomunikasi
Perbedaan ketiga yaitu dari segi cara berkomunikasi. Seorang KOL cenderung melakukan komunikasi satu arah. Meskipun tidak menutup kemungkinan KOL akan merespon pendapat atau pertanyaan yang ada, namun mereka biasanya meminta asisten khusus untuk menjawab respon/pertanyaan.
Secara kontras, influencers melakukan komunikasi secara dua arah. Mereka terlihat lebih akrab dengan para pengikut dan tak jarang juga langsung melakukan interaksi dengan pengikutnya.
Baca Juga: Pentingnya Konten Video untuk Brand
Monetisasi Jasa
Menurut All Stars, KOL cenderung tidak memasang tarif untuk merekomendasikan sesuatu yang berkaitan dengan profesi atau keahlian mereka. Biasanya, mereka memiliki hal lain yang menjadi target, seperti kampanye produk tertentu yang ramah lingkungan atau kampanye meningkatkan kesadaran hidup sehat.
Berbeda dengan KOL, influencers biasanya sudah menentukan tarif saat membuat perjanjian kerja sama dengan perusahaan atau brand. Tarif seorang influencer biasanya tergantung dari seberapa besar jumlah pengikut mereka.
Tips Memilih KOL dan Influencers yang Tepat
KOL dan influencers sama-sama memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan bisnis atau brand. Meskipun begitu, sebelum menentukan KOL atau influencers mana yang tepat untuk membawa nama brand, kita harus melakukan beberapa tahapan. Berikut tips memilih KOL dan Influencers yang tepat bagi brand.
1. Kenali Audiens
Hal ini sangat penting dilakukan agar mempermudah dalam memilih KOL/influencers yang paling sesuai dan cocok dengan produk/jasa.
2. Revelansi
Lihat apakah KOL dan influencers memiliki kecocokan/relevansi dan bergerak dalam bidang yang sama atau tidak. Selain itu, mereka juga perlu mengerti fokus bisnis atau brand yang ingin bekerja sama. Dengan begitu, maka tidak akan ada kesalahpahaman antara kedua pihak.
3. Kredibilitas
Sangat penting juga untuk melihat seberapa banyak jumlah pengikut influencers, serta seberapa besar komunitas yang telah mereka buat. Sejalan dengan itu, lihat juga pengalaman KOL dalam bidang yang ia tekuni.
Waspada dengan influencers yang membeli pengikut palsu. Jika salah memilih, tentu akan berpengaruh buruk terhadap pemasaran produk/jasa.
4. Reputasi Offline
Aspek lain yang tak kalah penting adalah reputasi kehidupan KOL dan influencers itu sendiri. Meskipun mereka memiliki pengikut, pengalaman, dan kredibilitas yang baik, namun mereka akan memberikan pengaruh buruk jika reputasi mereka juga tidak baik. Hindari juga bekerja dengan mereka yang banyak terlibat skandal karena akan turut memberikan citra buruk terhadap brand.
Demikian tips yang sangat bermanfaat dalam menentukan KOL dan influencers. Anda juga dapat berkonsultasi dengan G-Communications yang siap memberikan Anda strategi dan insights efektif dalam digital marketing. Hubungi kami untuk cari tahu lebih lanjut tentang layanan-layanan yang kami tawarkan!