TikTok dan Instagram dapat dikatakan sebagai platform media sosial yang paling populer. Dilansir dari dataindonesia.id, jumlah pengguna media sosial di Indonesia tahun 2022 telah mencapai 191 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sekitar 84,8% merupakan pengguna Instagram dan 63,1% merupakan pengguna TikTok.
Kepopuleran TikTok dan Instagram di kalangan masyarakat menunjukkan bahwa kedua platform bisa menjadi sarana yang efektif untuk berbisnis. Melalui media sosial, brand dapat membangun awareness, membangun interaksi dan komunitas, serta meningkatkan loyalitas konsumen. Dengan jumlah pengguna yang terus bertambah setiap waktunya, TikTok dan Instagram pun menjadi sarana yang menjanjikan untuk bisnis.
Secara sekilas, TikTok dan Instagram memang tampak mirip, apalagi sekarang Instagram memiliki fitur Reels di mana para pengguna bisa mengunggah video pendek. Perbedaan yang paling terlihat dari kedua platform tersebut adalah durasi video yang bisa diungggah. Durasi maksimal Reels adalah satu menit, sedangkan durasi video TikTok mencapai maksimal tiga menit.
Meskipun begitu, ada beberapa perbedaan lain di antara keduanya. Mulai dari perbedaan demografi pengguna, user interface, hingga algoritma.
Perbedaan TikTok dan Instagram
Untuk mengetahui perbedaan TikTok dan Instagram secara lebih detail, yuk baca artikel di bawah ini!
1. Perbedaan Demografi/Audiens
Perbedaan pertama adalah perbedaan audiens. Menurut lyfemarketing.com, per tahun 2022, mayoritas pengguna Instagram dan TikTok adalah generasi milenial dan Gen Z. Untuk Instagram, ada sebanyak 70,1% pengguna yang berusia 13 sampai 34 tahun dan 29,9% pengguna yang berusia di atas 35 tahun. Sedangkan untuk TikTok, pengguna yang berusia di bawah 35 tahun jumlahnya lebih besar, yaitu 35%.
Tidak hanya itu, dilaporkan juga bahwa ternyata ada perbedaan durasi penggunaan dari kedua platform tersebut. 90% pengguna TikTok mengunjungi aplikasi lebih dari sekali per harinya dan menghabiskan waktu rata-rata 52 menit per hari. Di sisi lain, hanya sebanyak 62% pengguna Instagram yang mengunjungi aplikasi setidaknya sekali sehari dan menghabiskan waktu rata-rata 28 menit per hari.
2. Perbedaan Tipe Konten
Perbedaan selanjutnya yaitu perbedaan dalam jenis konten. Di Instagram, pengguna dapat membagi baik konten foto maupun video. Tidak hanya itu, terdapat juga fitur Instagram Story yang bisa langsung diakses ketika kita mengetuk foto profil pengguna lain.
Pada awalnya, pengguna TikTok memang hanya dapat mengunggah konten video. Namun seiring berjalannya waktu, kini pengguna TikTok dapat mengunggah foto yang berbentuk carousel. Bahkan, sekarang TikTok juga memiliki fitur story. Meskipun begitu, fitur tersebut tidak dapat langsung diakses seperti di Instagram.
Maka dari itu, Instagram dapat lebih mudah diakses oleh orang-orang yang berusia di atas 20 tahun. Sedangkan untuk generasi yang lebih muda, mereka cenderung lebih menyukai tampilan TikTok.
3. Perbedaan Fitur Shopping
TikTok dan Instagram sama-sama memiliki fitur “shop” yang dapat langsung diakses dengan mudah ketika membuka aplikasi. Fitur satu ini sangat membantu pengguna untuk memperkenalkan dan menawarkan produk yang mereka jual.
Yang membedakan dari fitur tersebut di masing-masing platform adalah kamu bisa langsung melakukan transaksi belanja di TikTok. Mirip dengan e-commerce pada umumnya, pengguna bisa menambahkan produk di keranjang, melakukan checkout, dan menunggu pesanan diantarkan ke rumah.
Berbeda dengan TikTok, pengguna di Instagram tidak dapat langsung berbelanja dan melakukan checkout. Ketika kamu meng-klik produk di Instagram Shop, kamu akan diberikan pilihan untuk mengunjungi website si penjual.
4. Perbedaan Algoritma
Perbedaan terakhir yang akan dibahas adalah perbedaan algoritma. Algoritma adalah suatu teknik platform media sosial untuk menyebarkan konten kepada seluruh pengguna. Algoritma Instagram berhubungan dengan interaksi konten yang ada di dalamnya, tren, dan waktu posting yang tepat.
Sedangkan untuk TikTok, kita dapat melihat pola agar konten dapat masuk ke FYP para pengguna. Pola-pola tersebut seperti interaksi, isi konten, jadwal konten, teknik edit dan durasi video, audio dan hashtag yang digunakan, serta tren yang sedang berlangsung.
Mana yang Lebih Efektif?
Berbicara tentang efektivitas masing-masing platform dalam hal bisnis, semuanya kembali lagi pada target pasar. Setelah mengetahui perbedaan umum masing-masing platform, langkah selanjutnya adalah menentukan beberapa hal di bawah ini:
Siapa target pasar yang dituju?
Jika target pasar yang kamu ingin tuju adalah anak-anak usia remaja hingga dewasa muda, TikTok adalah pilihan yang tepat. Meskipun begitu, bukan berarti Instagram tidak dapat digunakan untuk menjangkau konsumen muda. Jika target pasarmu adalah orang-orang dewasa muda hingga yang di atas 35 tahun, Instagram mungkin menjadi pilihan yang lebih tepat.
Konten apa yang ingin dibuat?
Fitur story dan foto di TikTok memang sekarang sudah ada, namun fitur tersebut lebih mudah diakses di Instagram. Jika konten kamu buat kebanyakan foto, Instagram merupakan pilihan yang lebih tepat. Tidak hanya itu, kamu juga bisa membuat feed Instagram-mu menjadi sewarna dan tampak lebih menarik.
Strategi marketing seperti apa yang digunakan?
Jika kamu ingin konsumen-mu lebih banyak mengunjungi halaman website bisnis-mu, maka Instagram adalah pilihan yang lebih tepat. Kamu bisa membuat berbagai konten yang menarik untuk menaikkan traffic website-mu.
Berbeda dengan Instagram, strategi marketing efektif yang bisa kamu lakukan di TikTok adalah dengan mengadakan live. Saat live, kamu bisa menawarkan produk-mu langsung ke para pengguna yang menonton. Ketika mereka tertarik dengan produk tersebut, mereka bisa langsung melakukan transaksi berbelanja.