Apa hal yang pertama kali muncul dalam kepalamu ketika kamu mendengar kata “marketing”? Pemasaran? Ya jelas, itu adalah arti harfiah dari marketing itu sendiri. Marketing biasanya berkaitan dengan bagaimana orang-orang mengenal produk yang kamu jual. Pada akhirnya marketing memiliki tujuan akhir yaitu untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Agar kamu tidak salah dalam menentukan strategi marketing, kamu harus terlebih dahulu mengenal fundamental marketing.
Lalu bagaimana dengan yang beredar akhir-akhir ini terkait ads yang berada di berbagai platform media sosial? Atau menggunakan KOL? Reels? Tiktok?
Menurut Ryan Dwana “it depends on how big you want ‘marketing’ to play a role.” Marketing tidak hanya tentang perencanaan untuk iklan berbayar, memilih KOL yang tepat, konten media sosial, budgeting untuk promosi, dan lain sebagainya.
Pengertian Marketing
Marketing adalah tentang menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh konsumen dengan apa yang ditawarkan oleh perusahaan kamu. Singkatnya, konsumen mempunyai masalah dan perusahaan menawarkan sebuah solusi atas masalah tersebut. Misalnya ketika kamu memiliki produk fashion khusus untuk sportswear, kamu pasti akan memilih target market orang-orang yang suka berolahraga dan membutuhkan pakaian olahraga yang nyaman untuk dipakai.
Kamu menawarkan sebuah solusi, yaitu pakaian olahraga yang nyaman, atas masalah yang dihadapi oleh konsumen yang sedang mencari pakaian olahraga.
Mengenal Fundamental Marketing
Terkadang orang mulai melupakan marketing mix sebagai fundamental marketing dan fokus pada hasil atau keuntungan yang banyak. Padahal untuk mendapatkan hal tersebut tentu membutuhkan berbagai macam strategi dan memperhatikan marketing mix.
Beberapa ahli menjabarkan marketing mix itu terdiri dari 7 hal penting, sebagian lagi dan yang paling populer marketing mix terdiri dari 4 komponen atau 4P’s yang terdiri dari:
1. Products
Produk adalah inti dari apa yang ingin kamu tawarkan. Bagaimana produk tersebut dapat menjadi solusi bagi para konsumen. Selalu lakukan riset dan improvisasi atas produk yang kamu jual. Produk dapat berupa barang dan jasa. Jika kamu menawarkan sebuah jasa maka kamu harus memiliki tingkat pelayanan yang baik bahkan mendapat predikat ‘service excellent’.
2. Price
Price atau harga adalah bagaimana perusahaan menentukan harga yang tepat sehingga konsumen ingin melakukan pembelian. Penentuan harga ini pasti memiliki dasar pertimbangan yang berbeda-beda tiap perusahaan. Makanya walaupun memiliki produk yang sama tetapi harga yang ditawarkan bisa saja berbeda bahkan perbedaannya sangat jauh.
Hal ini tergantung pada target market yang sudah ditetapkan di awal. Jika kamu memilih target market kelas menengah ke bawah maka produk yang dijual harus menyesuaikan daya beli masyarakatnya.
3. Place
Pemilihan tempat untuk pemasaran produk pun harus diperhatikan. Apakah kamu memperhatikan perbedaan antara konter hp android dengan konter produk Apple atau iBox? Pemilihan konter hp android seperti Oppo, Vivo, dan Xiaomi biasanya memilih tempat-tempat yang ramai, di pinggir jalan raya dan bersebelahan dengan hunian penduduk kelas menengah ke bawah. Lalu bagaimana dengan iBox? Mereka biasanya memilih tempat di dalam mall. Terlihat jelas bukan perbedaannya?
Hal ini tergantung pada target market. Karena pengguna android kebanyakan dari masyarakat kelas menengah ke bawah sehingga pemilihan tempat untuk pemasarannya pun bergabung dan menyatu dengan masyarakat. Tetapi produk Apple jelas memiliki target dan brand yang menyasar kelas menengah ke atas. Bahkan disebut sebagai brand high class, sehingga tempat yang dipilih pun adalah mall-mall besar yang biasa dikunjungi oleh orang-orang kelas atas.
4. Promotion
Promosi adalah bagaimana cara perusahaan menarik konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Nah dalam promosi ini terdapat berbagai macam cara, salah satunya adalah digital marketing yang memiliki turunan berkaitan dengan digital ads, KOL, social media content, dan lain sebagainya. Jadi digital marketing adalah bagian dari marketing bukan keseluruhan marketing.
Konsep R.A.I.S.E
Lalu bagaimana memulai marketing agar tujuan sales dapat tercapai? Ada satu konsep yang dijabarkan oleh Ryan Dwana, seorang marketer dengan 10 tahun pengalaman di perusahaan start-up. Beliau menjelaskan terkait konsep RAISE.
R.A.I.S.E adalah singkatan dari Research, Analysis, Insight, Strategy, dan Execution.
1. Research
Research! Research! Research! Hal tersebut menjadi hal basic yang paling utama dan paling penting dalam menentukan langkah ke depannya. Kenapa harus melakukan research? Karena strategi yang akan diterapkan berangkat dari hasil penelitian yang sudah kamu lakukan. Kamu dapat meneliti target market yang tepat, pain points, apa yang mereka butuhkan dan bagaimana produk kamu memenuhi kebutuhan mereka.
2. Analysis
Setelah melakukan research, hal yang harus kamu lakukan adalah menganalisa hasil penelitian tersebut. Karena bisa jadi hasil penelitian mu masih berupa data-data kasar, kamu sebagai marketers dapat menjelaskan hasil analisis mu kepada atasan. Di sini kamu dapat menentukan apa perbedaan dan uniqueness points dari perusahaan dibandingkan dengan kompetitor.
3. Insight
Dari research dan analisis yang sudah kamu lakukan, kamu akan mendapatkan insight baru yang berguna bagi perencanaan strategi. Misalnya kamu mendapatkan hal baru setelah kamu melakukan competitor research and analysis, kamu dapat menerapkan yang kamu dapat di strategi berikutnya.
4. Strategy
Dimulai dari strategy planning dan bagaimana mengaplikasikannya. Menyusun strategi berasal dari hasil research, analisis, dan insight yang kamu dapatkan sebelumnya.
5. Execution
Hal terakhir adalah eksekusi dari semua hal yang sudah kamu lakukan sebelumnya. Eksekusi ini akan menjadi proses paling panjang dan faktor yang paling menentukan hasil, apakah konsumen akan melakukan konversi atau tidak.
Wrap up! Itu lah marketing fundamental yang harus kamu ketahui sebagai marketer. Jangan sampai salah langkah lagi ya. Sebagai seorang marketer, fundamental marketing harus kamu pahami.